Berkehidupan dengan Lingkungan

Terkadang makna hidup belum dapat di pahami secara mendalam oleh setiap orang, hidup adalah keberlangsungan, keindahan, kebersamaan dan lainnya secara saling menunjang sehingga kerukunan serta mengisinya penuh kebermanfaatan yang dapat membuat kehidupan hakiki di dunia. Saling itulah sering menjadi kata kunci buat kita smua kan ? Smua pernah ucapkan "saling" akan tetapiungkin masih ada saja kita menemui kontrasnya perilaku dari kata tersebut seperti adanya kelompok genk motor atau ugal-ugalan di jalan raya, keributan saling tidak mau mengalah di tempat publik, atau lain nya tentu itu semua tidak menghargainya hak dan asasi orang lain di lokasi yang dimiliki bersama ( ruang publik ) tsb.

Apabila hal ini ada di hadapan kita tentu akan menjadi tegang dan insecure,  dimana pihak berwajib tentu  akan menjadi penengah dan penegakan hukum. Adakah komunikasi baik terjalin atau percakapan di antara warga negara sehingga tanpa adanya hukum harus di tegakan  ? Perilaku ini kadang kita jumpai di lingkungan atau hadapan kita.Perundungan

  1. Penganiayaan
  2. Saling mencaki dan makian antar tetangga
  3. Tawuran antar warga dan genk motor atau anak sekolah
  4. Narkoba
  5. Pembunuhan dan Lainnya

Apakah perilaku sikap ini yang diharapkan. Pastinya tidak sama sekali Sebagai kebaikan kiranya perlu untuk kita semua memahami beberapa hal agar sesuatu keburukan terhindar dari hidup kita yaitu konflik kepada sesama

  1. Memilih kata-kata yang baik
  2. Mengunakan intonasi suara yang stabil dan tidak tinggi
  3. Memilih kesabaran sebagai solusi
  4. Pergi dari tempat konflik
  5. Tidak mempermasalahkan hal kecil ataupun besar ( konflik )
  6. Iklas menerima

Bilamana kesekian kemungkinan hal diatas  bisa kita lakukan maka kecenderungan.konfilk bisa mereda .

Kunci dari ini semua karena kita memilih untuk hidup di limgkungan yamg bersama-sama dengan demikian kriteria untuk bisa mendapat kemyamanan adalah mampu mengadaptasi diri kita terhadap yang lain, saling menghargai , mengerti dan memberikan toleransi adalah prioritas . Disini kita harus menurunkan ego pemikiran dari kata " dia yang mulai " pernahlah ada kata itu ? Tentu pernah !

Sebagai jalan terbaik adalah lupakan itu ! Lupakan kata dia , mereka, kalian bila itu menjadi saya , aku atau kita maka tolenrasi dan kenyamanan untuk hidup di lingkungan juga dapat kita capai.

Lupakan bahwa kita atau saya atau aku ini siapa seperti :

  1. Paling berani
  2. Paling ber hak
  3. Paling Memiliki
  4. Paling Berkuasa
  5. Paling lain sebagainya

Semua bilamana yang memiliki itu berkehendak ( Allah SWT ) waduh habis dan tuntaslah kita .

Coba bisa kita bayangkan bila Allah tegur dengan 1 kali saja stroke ? Bagaimana ? Atau 1 kali saja serangan jantung atau di ambil ingatan kita masyallah sungguh akan seperti apa kita, sungguh lemah kita kan dengan ini marilah kita bisa menjaga mulut dan perilaku kita terhadap sesama sesuai sabda rosulallah yaitu :

"Sebaik -baik kalian adalah yang tidak menyakiti orang lain dengan lidah dan tangannya."

Wallahu 'alam bisyawab





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berkehidupan dengan Lingkungan"

Post a Comment